picture

picture

Jumat, 20 April 2012

PENGERTIAN ETIKA


A. Pengertian
1. Etika
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
a.       Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
b.      Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
c.       Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

2.  Norma
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.
Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu :
a.       Norma Agama
  1. Norma Kesusilaan
  2. Norma Kesopanan
  3. Norma Kebiasaan (Habit)
  4. Norma Hukum
3. Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Dengan kata lain, kalau arti kata ’moral’ sama dengan kata ‘etika’, maka rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu ‘etika’ dari bahasa Yunani dan ‘moral’ dari bahasa Latin. Jadi bila kita mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral, maka kita menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalam masyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang tidak baik.
‘Moralitas’ (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.


Hesti Herawati (12092329)Top of Form
Bottom of Form
Bottom of Form

Kamis, 19 April 2012

HUBUNGAN ANTARA ETIKA, MORAL DAN NORMA


Hubungan Antara Etika, Moral dan Norma
Dalam kehidupan sehari-hari etika sangat penting dalam berkomunikasi karena menyangkut perasaan dan harga diri seseorang. Oleh karena itu kita diharapkan dapat memahami makna etika itu sendiri.
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lainnya.
Dilihat dari pengertian etika diatas, etika hampir sama dengan pengertian moralitas. Moralitas berasal dari kata Latin mos, yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Arti secara harafiah yaitu etika dan moralitas sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah di institusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana baiknya sebuah kebiasaan. Etika dan moralitas memberi petunjuk konkret tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia begitu saja, kendati petunjuk konkret itu bisa disalurkan melalui dan bersumber dari agama dan kebudayaan tertentu.
Di dalam kehidupan terdapat banyak norma yang berfungsi untuk memberikan pedoman bagaimana harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita. Secara umum norma dibedakan menjadi 2 macam, yaitu norma khusus dan norma umum.

Norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya olahraga, aturan pendidikan, aturab disekolah, dan sebagainya.
Norma Umum lebih bersifat umumdan sampai tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Norma umum dibedakan menjadi 3, yaitu norma sopan santun, norma hukum dan norma moral.


by: Andi Kandini (12092526)

CONTOH ETIKA, MORAL DAN NORMA


Contoh Etika, Moral Dan Norma
a. Etika
Didaerah jawa terutama jawa tengah , kita harus membungkukkan badan ketika sedang lewat atau berjalan kaki didepan orang lain, terutama yang lebih tua.etika ini berlaku dengan maksud sebagai symbol penghormatan
b. Moral
Moral adalah hal yang berhubungan dengan kepribadian manusia itu sendiri.         
Contohnya : Seorang anak yang menonton video porno. Ada 2 faktor yang mempengaruhi
baik contoh. linkungan internal maupun lingkungan eksternal. Akan tetapi yang sering terjadi lebih besar dipengaruhi oleh lingkungan eksternal.Seperti halnya dipengaruhi oleh pergaulan dengan sesama teman. Seharusnya orang tua dapat lebih berperan dalam mengarahkan proses pendidikan moral anaknya dan tidak bisa di serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah (lingkungan eksternal).Jika orang tua ikut berperan,maka perkembangan anak dapat terkontrol dengan baik tanpa ada penyimpangan-penyimpangan moral dalam kepribadian anak tersebut.
c. Norma
Dalam ilmu bahasa, kata norma lebih luas dari paham nilai.  Norma sendiri berarti ukuran-ukuran, nilai-nilai (bukan nilai saja), hukum, tradisi yang berlaku pada masa tertentu, atau dalam komunitas masyarakat tertentu, tetapi juga bisa berlaku terhadap semua komunitas yang ada di dunia. Contoh :
Norma (nilai-nilai, aturan) pada masyarakat SASAK di Lombok, tentu hanya berlaku bagi masyarakat SASAK. Seperti kebiasaan disana, seorang lelaki yang akan menikahi gadis pujaannya, ia harus menculik gadis itu dan dibawa kerumahnya. Pihak keluarga wanita harus menerima hal itu dan menikahkan mereka. Norma ini tentu tidak akan berlaku bagi Suku jawa, bugis, bali, dst. Sebab kalau itu berlaku, maka pada suku lain akan terjadi pertumpahan darah.



by: Yuzi Ernawati (12092464)

PELANGGARAN ETIKA NORMA DAN MORAL

Pelanggaran Etika Norma Dan Moral

Krisis ini terjadi karena sendi-sendi beretika sosial dan menjaga nilai-nilai agama sudah dilupakan. Jika kita membandingkan beberapa penggalan masa yang berlangsung, ada beberapa kesenjangan yang terjadi. Khususnya menyangkut etika sosial dan nilai-nilai moral yang dahulu kala merupakan kebanggaan bangsa ini. Sekarang, baik suka ataupun tidak suka, kita harus mengakui bahwa telah terjadi pergeseran dalam etika dan moral itu. Keduanya tidak lagi menjadi kebangaan.
Indikasinya runtuhnya nilai dan moralitas ini gampang saja. Karena perilaku tawuran dari mulai pelajar, mahasiswa, rakyat jelata sampai para wakil rakyat sudah jadi pemandangan sehari-hari. Perilaku yang menyedihkan ini sepertinya bahkan telah melampaui hukum adat dan budaya. Tidak ada lagi rasa pengagungan terhadap sikap menghargai orang yang lebih dewasa. Maka tanda bagi cacat etika itu sesungguhnya benar terjadi.           
Ketika membahas masalah ini, serta merta telunjuk akan mengarah kepada sistem demokrasi yang telah menjadi idola di negeri ini. Bahkan ada yang percaya bahwa sistem demokrasi inilah yang menjadi biang matinya sebagian nilai-nilai dan budaya, terutama menyangkut moralitas di kalangan anak bangsa.
Demokrasi yang dipercaya sebagai sistem yang paling tepat dalam mengatur pola kehidupan sosial masyarakat modern, di sisi lain memiliki celah yang menganga lebar bagi penyebab pergeseran budaya dan nilai-nilai itu. Karena meski difahami bahwa tidak semua budaya yang datang dari belahan dunia Barat bisa diterapkan di negara, tapi kita seolah tak mampu menghadang deras masuknya aneka budaya asing yang di awalnya terasa tidak cocok, namun perlahan namun pasti bisa diterima dan bahkan mengakar.     Padahal, sebagai sebuah negeri, Indonesia memiliki ratusan suku dengan etika sosial dan adat yang sudah berlaku dari generasi ke generasi. Namun sayangnya negeri ini telah secara umum menunjukkan gejala kecacatan tersebut. Hal itu dapat kita lihat dari runtuhnya otoritas orang tua dan guru sebagai pengamat dan penjaga etika sosial dan moral di tengah-tengah masyarakat.

Krisis ini terjadi karena sendi-sendi beretika sosial dan menjaga nilai-nilai agama sudah dilupakan. Tidak ada lagi kepedulian kepada generasi muda dalam hal beragama dan berbudaya sesuai tuntutan budaya setempat. Ini dibuktikan dengan makin maraknya pelanggaran etika sosial bahkan jatuhnya moralitas para generasi tanpa bisa dicegah oleh guru dan orang tua. Akhirnya mari kita cegah tindakan perilaku generasi dari kecacatan etika sosial dan moralitas yang tidak sesuai dengan budaya kita, seingga akan tercipta masyarakat yang saling menjaga dan menghargai sesamanya.

by: Iis Maya Solehati (12092554)

Minggu, 15 April 2012

SOLUSI PELANGGARAN ETIKA, NORMA DAN MORAL




Solusi Pelanggaran Etika, Norma Dan Moral

Seorang ahli sosial bernama Koentjaraningrat mengemukakan pula beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan-aturan yang ada, seperti:         
a. Mempertebal keyakinan para anggota masyarakat akan kebaikan
  adat istiadat yang ada. Jika warga yakin pada kelebihan yang terkandung dalam aturan sosial yang berlaku, maka dengan rela warga akan mematuhi aturan itu.
b. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa   taat. Pemberian ganjaran melambangkan penghargaan atas tindakan yang dilakukan individu. Hal ini memotivasi individu untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.
c. Pendidikan moral dapat dilakukan dengan memantapkan pelaksanaan pendidikan agama.
d. Dapat dilakukan dengan pendekatan yang bersifat intregrated, yaitu denagn melibatkan seluruh disiplin ilmu pengetahuan.
e. Harus didukung oleh kemauan, kerjasama yang kompak dan usaha yang sungguh-sungguh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat 

by : Andini Prastianti (12092520)